Sabtu, 10 November 2012

0

Review Dark Souls

 
Permainan dalam Dark Souls merupakan Role Playing Game Action. Jadi, Anda akan memainkan karakter yang telah Anda pilih dari belakang (Third Person Camera) dan Anda dapat mengembangkan kemampuan karakter, seperti melengkapinya dengan senjata yang lebih baik dan meningkatkan statistiknya. Satu hal terpenting yang harus Anda perhatikan ketika memainkan game ini adalah Souls. Benda ini bisa dikatakan inti dari semua yang Anda perlukan untuk memperkuat karakter. Anda ingin membeli senjata? Bayar dengan Souls. Bagaimana dengan menaikkan statistik karakter? Anda juga memerlukan Souls! Untuk mendapatkannya, Anda hanya perlu membunuh musuh dan menemukan benda yang ketika digunakan akan memberikan Souls.

Kalau begitu apa susahnya game ini? Cukup kumpulkan Souls sebanyak-banyaknya dan perkuat diri hingga tidak dapat dilukai lagi! Tidak semudah itu. Apakah Anda ingin tahu apa yang terjadi bila Anda dibunuh musuh? Semua Souls yang Anda punya dan sebuah entiti yang bernama Humanity akan jatuh di tempat Anda mati! Anda dapat mengambil kembali semua Souls dan Humanity tersebut bila berhasil mencapai lokasi tersebut. Namun, bagaimana bila Anda mati sebelum sampai ke sana? Semua Souls dan Humanity tersebut akan hilang dan posisinya akan digantikan dengan tempat terakhir Anda mati! Sebesar apa kesempatan Anda mati konyol seperti itu? Sangat besar!

Apa itu Humanity? Sesuai dengan cerita dalam Dark Souls, Anda adalah orang yang mendapatkan kutukan sebagai Undead. Jadi, setiap kali kematian menjemput, Anda akan terlahir kembali di posisi api unggun peristirahatan terakhir. Sayangnya, Anda akan terlahir kembali sebagai Hollow, makhluk Undead yang kekuatannya berada di bawah manusia. Nah, Humanity merupakan sesuatu yang dapat membuat Anda kembali menjadi manusia dan dapat juga digunakan untuk memperkuat api unggun. Selain itu, Humanity juga berperan sebagai statistik pengganti Luck dalam RPG lain. Jadi, ia memengaruhi kemungkinan Anda mendapatkan apapun (senjata, perlengkapan, dan benda berguna lain) dari mayat musuh! Kehilangan Humanity jauh lebih menyakitkan daripada Souls!

Separah apakah keadaan ketika menjadi Hollow? Pertama, tampilan Anda akan berubah menjadi menyeramkan. Mirip seperti mayat hidup! Kemudian, Anda akan menghadapi pertempuran yang lebih sulit akibat penurunan kekuatan yang cukup terasa. Misalnya, pada keadaan manusia, Anda dapat memberikan kekuatan serangan sebesar 48. Ketika Anda menjadi Hollow, kekuatan serangan menurun menjadi 34 pada musuh yang sama! Jadi, Anda akan lebih lama melawan musuh dan hal ini berpengaruh pada stamina yang harus Anda keluarkan ketika bertarung. Sebab, semua pukulan yang Anda lancarkan membutuhkan stamina. Begitu pula ketika perisai Anda terkena serangan. Bila stamina Anda hampir habis ketika menyerang musuh akibat menjadi Hollow dan perisai Anda terkena pukulan, maka porsi serangan yang tidak tertahan stamina akan melukai Anda!

Dark Souls ditujukan untuk gamer yang sabar dan pantang menyerah. Permainannya yang kejam dan tidak memberi ampun akan mematahkan semangat pemain dengan kemampuan yang rendah. Namun, di balik tingkat kesulitannya yang tinggi itu tersimpan sebuah kenikmatan yang telah dilupakan game masa kini, yaitu rasa puas dan bangga ketika berhasil melewati sebuah tantangan. Bila Anda adalah gamer yang merasa game terlalu mudah untuk diselesaikan, maka Dark Souls akan memberikan semangat baru dalam pengalaman bermain!

Berikut ini adalah video gameplay dari game Dark Souls yang diambil dari youtube.com

0 komentar:

0

Review Medal of Honor Warfighter


Medal of Honor: Warfighter mengembalikan petualangan perang penuh aksi dari kacamata kelompok favorit MOH – “Tier 1”, yang sudah menunjukkan kebolehan mereka sebagai pasukan militer elite di Medal of Honor 2010 silam. Anda akan bertemu dengan beberapa karakter yang sudah pasti tidak akan asing lagi – Dusty, Voodoo, Preacher, Mother, dan Stump di seri Warfighter ini. Seolah diposisikan sebagai kelompok “War Junkie”, Tier 1 kembali harus terlibat dalam perang patriotik untuk menyelamatkan Amerika Serikat dari ancaman para teroris. Seperti yang sudah dapat Anda prediksikan, Anda akan dipaksa untuk mencerna konsep “terorisme” dari kacamata Amerika Serikat, yang mungkin saja akan menyinggung kelompok agama tertentu. Jadi, bersiaplah!

Walaupun mengusung karakter-karakter lawas dari Tier 1, Warfighter hanya akan meminta Anda untuk berperan sebagai Preacher dan Stumpy dalam misinya untuk mencari seorang teroris yang hanya dikenal dengan panggilan “The Cleric”. Salah satu operasi militer yang dilakukan oleh Mother dan Preacher di Pakistan ternyata berbuntut pada misteri hancurnya kapal kargo yang tidak mereka rencanakan. Kapal kargo ini dipercaya memuat bahan peledak tinggi – PETN yang akan ditujukan untuk kepentingan terorisme. Peledak kecil yang dipasang oleh Preacher tidak sengaja memicu dan menghancurkan setiap darinya. Investigasi pun dilakukan untuk mencari siapa dalang di balik kepemilikan PETN ini. Tier 1 pun bergerak di bawah komando Dusty.

Pencarian kepemilikan PERTN ini membawa Tier 1 ke berbagai tempat berbahaya di dunia. Abu Sayyaf, kelompok teroris yang bermarkas di Filipina dicurigai bertanggung jawab atas masalah ini. Usaha untuk menguasai Isabela City dan menangkap dalang yang dicurigai bertanggung jawab ternyata membawa Preacher ke dalam “lubang kelinci” yang lebih dalam. Mereka bertemu dengan Sad al Din – seorang berkebangsaan Timur Tengah yang diduga sebagai “The Cleric”. Mereka pun bergerak ke Pakistan untuk berburu target yang dikenal kejam ini. Di sisi lain, Dusty memerintahkan Stump untuk membereskan permasalahan perompak di Somalia dan sekaligus menyusuri Bosnia untuk mencari para pemilik kapal kargo yang memuat PETN di atasnya. Tier 1 pun membawa perang patriotik mereka ke Filipina, Bosnia, Pakistan, Somalia, dan Saudi Arabia.

Dengan kekuatan Frostbite Engine 2.0 yang disempurnakan, mata Anda sudah pasti akan termanjakan sejak awal permainan. Ledakan-ledakan luar biasa, detail lingkungan dan karakter yang apil menghasilkan visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol. Dibandingkan dengan Battlefield 3? Medal of Honor: Warfighter tentu disuntik dengan Frostbite Engine 2.0 yang jauh lebih sempurna.

Mampukah mereka bertemu dengan The Cleric di akhir pertempuran? Apa yang sebenarnya direncanakan dengan PETN yang tidak sengaja meledak ini? Siapakah sosok Sad al Din sebenarnya? Semua misteri ini akan dapat Anda pecahkan begitu Anda menyusuri petualangan Tier 1 di Medal of Honor: Warfighter.

Berikut ini adalah gameplay dari game medal of Honor Warfighter yang diambil dari youtube.com

0 komentar:

1

Review Assassin's Creed 3


Assassin’s Creed III sendiri diposisikan sebagai sekuel langsung dari seri Assassin’s Creed: Revelations yang dirilis tahun lalu. Cerita akan dibuka dari kacamata Desmond yang akhirnya menemukan sebuah tempat berteknologi The First Civilization (Peradaban Pertama), yang selama ini disebut-sebut sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dunia, setelah ancaman badai matahari yang sudah diperingatkan semenjak seri Assassin’s Creed pertama.  Namun tentu saja, seperti yang dapat diprediksikan, perjalanan heroik ini tentu saja tidak akan pernah mudah. Desmond ternyata membutuhkan sebuah medali sebagai kunci untuk mengakses teknologi penting yang satu ini. Atas alasan inilah, Desmond kembali harus masuk ke dalam Animus dan menjelajahi memori para leluhur mereka.

Namun memori tidak lantas membawa Desmond pada sosok Connor Kenway yang selama ini dipromosikan oleh Ubisoft. Anda akan menjelajahi memori dari sang Ayah – Haytham Kenway yang kini memegang medali yang berusaha didapatkan oleh Desmond. Dengan kunci yang ia dapatkan dengan membunuh salah satu petinggi di Inggris, Haytham berangkat ke Boston untuk menemukan “rumah” dari Peradaban Pertama ini. Rumah yang dapat ia buka dengan medali ini. Lewat informasi para bawahan setianya, Haytham menemukan bahwa “pintu” ini ternyata berada di dalam peradaban leluhur para suku Indian. Sesuatu yang  mendorong Haytham untuk memihak mereka di dalam konflik dengan para penjajah. Pertemuannya dengan seorang wanita Indian pemberani – Kaniehti:io tentu saja membantu misi utamanya ini, namun ternyata tidak menghasilkan apapun. Yang terjadi? Haytham justru jatuh cinta padanya. Cinta yang berbuah sang karakter utama yang kita gunakan – Ratonhnhakéton.

Namun bagi Ratonhnhakéton, hidup adalah kesulitan yang tidak pernah berhenti. Sejak kecil ia sudah harus kehilangan ibu yang ia cintai dalam sebuah tragedi yang memilukan. Tumbuh dewasa sebagai salah satu pemburu terbaik di sukunya, Ratonhnhaké:ton mulai menemukan takdir yang lebih besar baginya. Di bawah pengaruh Apple of Eden yang dikuasai oleh sang tetua, ia menemukan panggilan sebagai seorang Assassin dari para Peradaban Pertama. Memenuhi takdirnya, Ratonhnhaké:ton belajar pada Master Assassin di kala itu – Achilles Davenport dan mewarisi semua kemampuan dan pengetahuan tentang konflik rahasia yang sudah dijalani oleh para Assassin dan Templar selama ribuan tahun. Di bawah Achilles pulalah, Ratonhnhaké:ton mendapatkan nama Connor, dan nama ayahnya – Kenway. Perang demi kepentingan para Assassin yang memperjuangkan kebebasan, melawan para Templar yang berusaha menciptakan keraturan yang absolut pun dimulai, dalam sebuah dunia, konflik, dan atmosfer yang baru.

Siapa sebenarnya sosok Haytham Kenway? Mampukah Connor menemukan dan menghancurkan para Templar yang ada di Perang Revolusi? Apa sebenarnya keinginan para Templar ini? Teknologi seperti apa yang dijanjikan oleh Peradaban Pertama di balik pintu yang berusaha dibuka oleh Desmond? Mampukah mereka menyelamatkan dunia? Satu yang pasti, semuanya akan berakhir di Assassin’s Creed III ini!

Berikut ini adalah video gameplay dari game Assassin's Creed 3 yang diambil dari youtube.com

1 komentar:

Rabu, 07 November 2012

0

Review : Might & Magic Heroes VI



Jika Anda mencintai seri Heroes of Might & Magic, sebagian diri Anda mengiginkan game ini untuk sukses. Berita baiknya adalah Black Hole mampu menyajikan sekuel ini dengan cantik, seperti yang mereka telah janjikan.


Perubahan ke gaya turn-based klasik sangat pas. Mereka juga telah menyingkirkan gambar icon peasant yang jelek itu, dan biasanya saya jadikan tumbal lebih dulu. Jenis sumber daya juga sedikit dikurangi, membuat petanya menjadi tidak membingungkan. Terdapat juga faksi baru yang terinspirasi dari kebudayaan timur.

Fitur baru lain adalah sistem reputasi. Jika Anda bertempur untuk bertahan, menggunakan diplomasi, dan menunjukkan belas kasih, Anda bisa mengikuti jalan Dragon Tears. Jika Anda menggunakan sihir ofensif dan kekerasan, Anda mengikuti jalan Dragon’s Blood. Path atau jalan ini mempengaruhi jenis kekuatan karakter Anda, jadi sebaiknya Anda baca dulu keterangannya dan berkomitmen dengan satu jalan saja.

Namun dibawah kulit barunya, game ini masih tetap menjadi game Heroes klasik. Game ini masih menggunakan keseimbangan turn-based, pengumpulan sumber daya, dan ekspansi kota. Semuanya mengelilingi produksi dan distribusi pasukan yang Anda akan kirim ke pertempuran, dan mengubah game menjadi versi ganas permainan catur.

Sejujurnya, Heroes VI adalah game yang cukup sulit. Anda akan menemukan banyak sekali musuh-musuh ‘trivial’ atau ‘low’ pada world map. Heroes juga tidak menguliahi Anda, Anda harus mencobanya untuk bisa mahir dalam game ini. Jika Anda tiba-tiba menghadapi hero musih, siap-siap saja digilas habis.

Skala dari game ini juga sangat luas, dan game yang lebih luas berarti progress-nya juga lambat. Dua map tutorial saya habiskan seharian penuh. Dengan lima campaign dengan faksi yang berbeda dan map epilog tergantung apakah Anda mengambil jalan Tears atau Blood, singleplayer-nya sangat besar dengan jalan cerita yang baik dan pengisian suara yang disengaja kaku, bahkan sedikit terasa seperti opera sabun.

Namun mode multiplayer-nya masih bisa diperluas lagi. Banyak map yang bisa Anda pilih dan bermain dengan delapan player maksimal di mode skirmish. Faksi biasanya bertempur bersama saat campaign, namun jika Anda ingin melewati gameplay yang terlalu panjang dengan seorang teman, hanya ada dua konfigurasi tentara.

Berikut ini adalah video gameplay dari game Might & Magic Heroes VI yang diambil dari youtube.com

0 komentar:

0

Need for Speed Most Wanted 2012 Review


Legenda game balap yang di-remake oleh pembuat Burnout series

Criterion berusaha untuk membuat game yang mereka pegang menjadi berkarater, sesuai dengan karakter yang biasa mereka usung dalam game-game mereka (Burnout series). Hal ini sudah mereka buktikan, saat membawa kembali seri NFS yang lama, Hot Persuit. Unsur kejar-kejaran serta mobil-mobil nan exotik bisa kamu kendarai dengan nyaman dalam game tersebut. Mereka menyatakan bahwa, karena mereka berprinsip untuk tidak membuat sekuel dari game orang lain.

Dan itulah yang mereka perbuat terhadap game Most Wanted yang sebelumnya dirilis EA Black Box dengan judul yang sama pada tahun 2005 yang lalu. Unsur Burnout Paradise yang dipadukan dengan mobil-mobil berkelas nan exotik. Memberikan pengalaman bermain Most Wanted yang berbeda dari sebelumnya.

Mengapa ide ini tidak terwujud dalam game racing sebelumnya ? Itu dikarenakan keterbatasan teknologi dan kemampuan hardware saat itu. Mungkin dulu kamu bermain di dunia yang open world, katakanlah kamu bermain di pegunungan, namun kamu dibatasi oleh batasan kendaraan yang bisa kamu pergunakan serta lintasan yang sudah ditentukan rute start dan finish-nya.

Dalma Most Wanted kali ini, kamu bebas mengendarai berbagai kendaraan yang kamu suka. Semua bisa dikendarai tanpa adanya batasan tertentu seperti di Hot Persuit sebelumnya. Selain itu fitur leaderboard dengan menggunakan Autolog akan mencatat setiap pergerakanmu dalam permainan NFS: MW. Mencatat siapa yang memecahkan speedbreaker hari ini, menampilkan gambarmu di Billboard yang sudah kamu tabrak sebelumnya. Fitur Autolog sendiri akan dilengkapi pula dengan CloudCompete, yang memberikanmu akses terhadap game NFS:MW di semua platform. Jadi kamu bisa meneruskan permainanmu di console handheld seperti PS Vita misalnya.

Dibawah ini adalah cuplikan gameplay yang diambil dari youtube.com

0 komentar:

0

Call of Duty: Modern Warfare 3 Review


Game Modern Warfare 3 ini melanjutkan kisah dari ending Modern Warfare 2. Setelah sempat ditikam dari belakang di penghujung Modern Warfare 2 oleh rekan sendiri, game ini kembali memfokuskan karakter Makarov sebagai sang penjahat utama. Gara-gara akal bulusnya lah dua negara superpower Amerika dan Russia terlibat dalam perang berskala global. Perang Dunia III? Mungkin belum tetapi bila tensi terus tereskalasi kemungkinan terburuk nuklir warfare bisa terjadi.

Dalam permainan kali ini lokasi bisa terbilang dibagi dua. Di satu skenario kamu (kebanyakan) berperan sebagai Sersan Frost yang tergabung dalam kesatuan tentara Amerika bertugas menghentikan invasi Russia di negeri Paman Sam. Di sisi lain kamu akan memakai mata Yuri, seorang bawahan Nikolai yang tergabung bersama Soap dan Price untuk melacak jejak Makarov dan menghentikan kejahatannya.

Kalau kalian telah memainkan dua Modern Warfare sebelumnya cerita dalam Modern Warfare 3 kali ini memang merupakan kulminasi dari trilogi tersebut. Saya tidak mengatakan kalau ini merupakan penutup yang sempurna sebab beberapa plot cerita sebenarnya masih menggantung (beberapa karakter dari prekuel tidak ketahuan nasibnya) sementara beberapa karakter baru rasanya kurang diperkenalkan kepada gamer (Yuri dan Frost). Beberapa jalan cerita pun plotnya terasa terlalu ‘melompat’ dan ‘dipaksakan’. Kalau kita mau berhenti sejenak dan memikirkan logika politiknya banyak tentunya kekurangan dari skenario game ini.

Toh bukan itu yang kita cari bukan dalam game macam ini? Cutscene dan setpiece aksi yang ada spektakuler dan tidak kalah dengan film-film blockbuster. Kalian mau tahu bagaimana kalau Michael Bay menyutradarai sebuah game? Mainkan game ini dan bersiaplah untuk terperangah. Penulis Paul Haggis dan Will Staples berusaha sebaik mungkin menyeimbangkan sisi emosional dan bombastis dalam cerita, and for most part, Modern Warfare 3 berhasil menyajikan suguhan theatrikal yang apik dalam bentuk game.

Dibawah ini adalah cuplikan gameplay yang diambil dari youtube.com

0 komentar:

0

Battlefield 3 Review


Battlefield 3 merupakan game yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap Internet. Bila Anda ingin mendapatkan pengalaman bermain sebenarnya dari game ini, maka mode multiplayer merupakan opsi yang harus Anda mainkan. Sayangnya, game ini mengharuskan Anda untuk memiliki koneksi Internet untuk memainkan mode multiplayer-nya. Nah, berhubungan dengan topik ini, maka Anda akan akrab dengan dua portal game dari Electronic Arts sebagai publisher game ini, yaitu Origin dan Battlelog.

Battlefield 3 menawarkan tiga mode permainan, yaitu mode campaign (single player), multiplayer, dan mode cooperation. Dari semua mode tersebut, yang menurut kami paling biasa saja adalah mode campaign. Mengapa demikian? Cerita yang ditawarkan pada mode ini kurang mampu memainkan perasaan pemainnya dengan beragam kejutan yang meninggalkan kesan mendalam. Padahal, konsep cerita yang menegangkan dan seru merupakan resep utama dari mode single player. Durasi dari mode in juga tidak begitu panjang, yaitu sekitar 5 hingga 6 jam saja.

Mode campaign memang kurang memenuhi harapan dari sisi cerita. Begitu juga dengan pertempurannya yang tidak terasa massal. Anda akan dibawa untuk mengikuti permainan yang linear dan dipenuhi event yang telah terencana di daerah yang relatif kecil. Bentuk permainan ini menggantikan mode single player seri Battlefield sebelumnya yang selalu mengajak pemain untuk bertempur sebagai salah satu tentara di perang besar. Teknologi kehancuran lingkungannya juga tidak terlihat banyak di mode ini. Bila Anda ingin melihatnya dengan puas, maka Anda harus memainkan mode multiplayer.

Bentuk permainan klasik seri Battlefield akan Anda temui di mode ini. Anda dapat memilih satu dari empat kelas tentara, yaitu Assault, Engineer, Support, dan Recon. Bila dilihat lebih seksama, setiap kelas tersebut memiliki kemampuan yang dahulu dipisahkan ke kelas tersendiri. Misalnya, kelas Assault selain menjadi prajurit garis depan dengan persenjataan mematikan juga merangkap sebagai medic. Jadi, ia dapat memberikan paket pengobatan untuk menyembuhkan tentara lain, menghidupkan mereka kembali, dan di saat bersamaan dapat menembakkan pelontar granat yang dapat membunuh banyak musuh. Begitu juga dengan Engineer yang dulunya hanya berfungsi sebagai ahli memperbaiki kendaraan. Kini, ia dilengkapi dengan pelontar roket untuk menghancurkan tank dan pesawat terbang!

Kelas Support dan Recon juga tidak dapat diremehkan kemampuannya. Support selain membawa senapan mesin yang dapat mengacaukan barisan musuh juga dapat memberikan paket amunisi (untuk mengisi peluru) dan menghujani posisi musuh dengan artileri mortar. Jarak mortar yang ditembakkannya juga begitu besar dan memiliki kekuatan untuk menghancurkan tank sekalipun. Yang terakhir, Recon merupakan ahli dalam menyerang musuh dari jarak jauh. Ia bersenjatakan senapan sniper yang mematikan dan di saat bersamaan memiliki beragam perlengkapan pendukung, seperti membuat Drop Point yang berguna sebagai spawn point tentara baru. Jadi, Anda dapat menempatkannya di daerah yang tidak disangka musuh dan mengejutkan mereka dari belakang. Recon juga mampu memberikan dukungan radar dengan menggunakan mesin terbang kecil dengan kamera. Semua musuh yang dilihatnya akan terlihat di radar dan tidak ada musuh yang dapat bersembunyi lagi!

Berikut adalah video review dari game Battlefield 3 yang diambil dari youtube.com
 

0 komentar: